Konsep Rumah Sehat dan Rumah Ramah Lingkungan

Konsep Rumah Sehat dan Rumah Ramah Lingkungan - Rumah merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Rumah menjadi tempat terpenting didalam menjalani sebuah kehidupan. Bukan hanya sebagai tempat bernaung, rumah menjadi hal yang tidak terpisahkan dan berpengaruh pada kehidupan manusia.

Seiring berjalannya waktu, konsep arsitektur rumah terus berkembang memenuhi keinginan manusia. Konsep rumah zaman dahulu yang selalu identik dengan unsur mistik dan budaya banyak digantikan dengan rumah modern yang mengedepankan kebutuhan pada saat ini. Kita bandingkan saja konsep rumah adat, era 1900 an, tahun 60'  an, dan rumah-rumah pada saat ini. Maka akan terlihat konsep yang sangat kontras dari segi kebutuhan dan pemaknaan nilai sebuah bangunan rumah.

Pada saat ini banyak bangunan rumah yang mengedepankan konsep modernitas, namun mengurangi nilai penting sebuah rumah. Sebuah rumah haruslah menjadi tempat yang sehat untuk membesarkan anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan kita. Selain itu rumah sebaiknya memenuhi kriteria ramah terhadap lingkungan. Konsep pembangunan rumah  ramah lingkungan akan menghasilkan rumah yang sehat.


Konsep Rumah Sehat dan Rumah Ramah Lingkungan
 
Konsep Rumah Sehat
Rumah yang baik dibuat dengan memperhatikan berbagai komponen penting yang mempengaruhi sebuah rumah. Beberapa unsur penting seperti pencahayaan, tata ruang, konsep pintu, jendela, dan ventilasi, sumber air, konsep sanitasi (sampah, limbah rumah tangga, kamar mandi, WC) dll. harus diperhatikan untuk menciptakan rumah dengan kriteria sehat.

Jendela dan ventilasi adalah bagian yang sangat penting untuk menciptakan rumah yang sehat. Jendela dan ventilasi mengatur tata pencahayaan dan mengatur keluar masuknya udara. Arah datangnya cahaya matahari harus diperhatikan untuk mengatur panas dan cahaya yang masuk kedalam rumah. Ventilasi disesuaikan dengan ukuran ruangan yang ada. Semakin besar ukuran jendela dan ventilasi akan memperbesar penghilangan panas dan masuknya udara.

 
Pengaturan ruang juga menjadi hal pokok dalam pembuatan rumah sehat. Letak ruang tamu, kamar tidur, dapur, dan kamar mandi harus diperhatikan. Peletakan kamar mandi yang berdekatan dengan ruang makan harus dihindari. Jika tidak memungkinkan untuk meletakkan kamar mandi bersebrangan dengan ruang makan (karena areal lahan pembuatan rumah yang minim), maka pengaturan ventilasi kamar mandi harus dibuat sebaik mungkin. Sirkulasi udara harus langsung dari luar rumah artinya, ventilasi berbatasan dengan lingkungan luar rumah.
 
Pembuatan rumah yang sehat harus memperhatikan kondisi geografis areal yang akan dibuat rumah. ketersediaan air bersih harus diperhatikan. Selain itu rumah sehat juga harus memperhatikan sanitasi. Letak pembuangan sampah harus diperhatikan, sebaiknya sejauh mungkin dari rumah dan tidak mengganggu kenyamanan kita. WC dan pembuangan limbah rumah tangga harus dibuat dengan baik agar tidak mencemari lingkungan. Selain itu hal penting yang perlu diingat adalah jarak dengan sumur atau sumber air minimal 10 m. mengapa demikian? hal ini dikarenakan zat-zat kimia dan organisme mikroskopik biasanya masih banyak terdapat disekitar penampungan WC dan pembuangan limbah rumah tangga.
Rumah sehat juga harus memperhatikan faktor biologi lingkungan sekitar rumah. Sebaiknya tanam beberapa pohon yang perakarannya tidak merusak bangunan sebagai penyedia kebutuhan oksigen dirumah kita. Selain itu dengan menanam pohon lingkungan rumah juga menjadi asri, teduh.
 
Rumah Ramah Lingkungan
Rumah ramah lingkungan yang dimaksud disini adalah dari proses pembangunan rumah hingga bangunan berdiri dan kita huni sekecil mungkin berdampak negatif terhadap lingkungan. Dengan menerapkan konsep rumah ramah lingkungan banyak hal positif yang akan kita dapatkan. Beberapa hal yang yang perlu diperhatikan untuk menerapkan konsep rumah ramah lingkungan, yaitu:
  1. Memilih bahan ramah lingkungan: Kita haruslah cerdas dalam memilih bahan bangunan yang kita gunakan dalam membangun rumah dan interior. Semakin sedikit kita menggunakan kayu sebagai bahan bangunan, semakin baik. Artinya kita mendukung pengurangan penebangan kayu. Berapa ribu hektar hutan yang rusak untuk ditebang kayunya? pada saat ini kayu dapat diganti dengan bahan lain seperti baja.
  2. Mengurangi penggunaan energi listrik dan Air: Konsep rumah hemat energi merupakan konsep penting dalam mendukung pengurangan penggunaan bahan bakar fosil. Di Indonesia sebagian besar pembangkit energi listrik masih menggunakan bahan bakar batubara. Dengan mengurangi penggunaan cahaya lampu dan alat-alat elektronik akan memperkecil penggunaan energi listrik. Dengan memaksimalkan jendela dan ventilasi pencahayaan akan lebih maksimal. Selain itu ventilasi membuat sirkulasi udara menjadi baik dan menghindari penggunaan AC. Apakah kita tahu bahwa emisi dari AC akan merusak lapisan ozon dan menigkatkan global warming?
    Selain energi listrik penghematan air juga dapat dilakukan dengan cara-cara yang efesiesn. Penggunaan aerator mampu membatasi aliran air dari keran, bahkan mampu menghemat penggunaan air hingga 30 persen. Penggunaan shower dapat menghemat air lebih dari 60%. Penggunaan gayung mandi dapat menghabiskan 15 liter air, sementara dengan bak mandi (bathtub), dapat menghabiskan sedikitnya 100-300 liter.
  3. Memaksimalkan teknologi dan energi: Penggunaan solar cell  dapat memenuhi kebutuhan listrik rumah kita. Banyak sekali konsep rumah modern di eropa dan amerika yang menggunakan solar cell untuk memenuhi energi listriknya. Selain itu solar cell pada saat ini masih menjadi energi yang paling ramah lingkungan. Namun sayangnya di Indonesia solar cell  belum terlalu berkembang. Energi lainnya yang dapat dihasilkan setingkat rumah adalah penggunaan energi biogas. Konsep ini memang membutuhkan perencanaan yang matang. Di Cina ribuan rumah tangga menggunakan energi biogas dari limbah rumah tangga yang menggantikan gas LPG sepenuhnya.
  4. Konsep rumah sehat dan rumah hijau: Seperti dijelaskan dalam bahasan "Rumah Sehat" diatas, pembuatan rumah sehat yang memperhatikan sanitasi akan memperkecil dampak negatif dari limbah rumah tangga dan sampah yang dihasilkan. Pembuangan sampah harus benar-benar diperhatikan. Selain itu dengan menerapkan konsep rumah hijau dengan menanam berbagai tanaman dan pohon akan merawat lingkungan sekitar rumah. Siklus hidrologi (air tanah) menjadi lebih baik karena sistem perakaran pohon. Udara juga menjadi lebih bersih karena adanya pohon. Tanaman hias seperti lidah mertua (Senseveria sp.) yang ditempatkan di ruangan mampu menyerap polusi yang dihasilkan dari berbagai sumber polusi seperti asap rokok.

Demikian bahasan mengenai konsep rumah sehat dan rumah ramah lingkungan. Semoga dapat bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi pembaca untuk menciptakan naungan yang sehat, asri, dan ramah lingkungan bagi keluarga tercinta.

Subscribe to receive free email updates: