Gunung Prau Wonosobo dan Jalur Pendakiannya
Gunung Prau Wonosobo dan Jalur Pendakiannya - Gunung Prau Wonosobo (2.565 mdpl) adalah sebuah gunung yang terletak di kawasan Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, Indonesia. Gunung Prau terletak pada koordinat 7°11′13″LU 109°55′22″BT. Gunung Prau merupakan tapal batas antara tiga kabupaten yaitu Kabupaten Batang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Wonosobo.
Kawasan hutan yang mengelilingi gunung ini masih sangat asri dan terjaga. Ketika anda melakukan pendakian di Puncak Prau, maka anda akan disambut dengan pemandangan yang menakjubkan, hamparan bunga edelweis bersatu padu dengan bukit-bukit gunduk atau yang terkenal dengan sebutan Bukit Teletubies. Istilah Teletubies ini disematkan bukan karena apa, namun memang kumpulan bukit-bukit (gunduk) kecil di puncak prau ini mirip sekali dengan bukit yang biasa kita liat di film teletubies.
Menikmati pagi dengan pemandangan Bukit Teletubbies, edelweiss, sunrise dan hamparan awan putih.
Keindahan Puncak Prau tak hanya sampai disitu, ketika pagi datang anda akan disambut oleh penampakan sunrise yang begitu indah, matahari akan bangun dari tidurnya dan muncul dengan keanggunan diantara gunung-gunung yang terlihat jelas dari Puncak Prau.
Ya saat terang datang anda bisa melihat kurang lebih enam gunung yang bisa dilihat secara jelas dan dekat. Gunung-gunung itu adalah Sumbing, Sindoro, Merapi, Merbabu dll. Pemandangan lain yaitu hamparan awan putih yang mengelilingi Puncak Prau ini seolah-olah membuat anda sedang berdiri diatas surga.
Pemandangan gunung-gunung berselimut awan di Puncak Prau.
Pendakian ke Puncak Prau sendiri tidak memakan waktu lama jika anda melewati Jalur Patak Banteng. Waktu yang dibutuhkan untuk melalui jalur ini sekitar 2.5 jam. Walaupun waktu tempuhnya relatif cepat, tetapi jalur pendakian tak semudah yang dibayangkan, karena jalur pendakian Patak Banteng ini sangat terjal.
Jalur alternatif lain jika anda ingin melakukan pendakian yaitu bisa melalui Jalur Desa Dieng. Jalur ini relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan Patak Banteng, karena jalur pendakian bisa dibilang landai dan nyaman. Namun waktu tempuh melalui jalur ini sekitar 4 – 5 jam.
Saya sendiri mengambil jalur Patak Banteng saat pendakian kemarin. Kenapa memilih Patak Banteng? karena memang kami tidak berniat untuk camping atau menginap di Puncak Prau. Saya ber-enam bersama rekan-rekan SMA memilih untuk naik ke Puncak Prau pada pagi dini hari pukul 1 pagi.
Di Puncak Prau keindahan pemandangannya tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata, karena terlalu indah untuk disampaikan melalui tulisan ini. Dari Puncak Prau anda akan bisa melihat Dataran Tinggi Dieng secara keseluruhan, anda akan melihat Telaga Warna dari atas.
Akhirnya sampai dipuncak saya bisa bisa menikmati legenda kemasyuran Puncak Prau itu, akhirnya saya bisa melihat sendiri betapa Tuhan telah memberikan anugerah kepada daerah yang bernama Wonosobo. Tak salah jika mitos tentang Negeri Para Dewa dimana semua Dewa dari seluruh dunia suka berkumpul di Dieng itu memang benar adanya. Itu kenapa dahulu kala nenek moyang kita memulai peradabannya di Indonesia berawal dari daerah yang bernama Dieng.
Gunung Prau Wonosobo dan Jalur Pendakiannya
Puncak Gunung Prahu merupakan padang rumput luas yang memanjang dari barat ke timur. Bukit-bukit kecil dan sabana dengan sedikit pepohonan dapat kita jumpai di puncak. Gunung Prahu merupakan puncak tertinggi di kawasan Dataran Tinggi Dieng, dengan beberapa puncak yang lebih rendah di sekitarnya, antara lain Gunung Sipandu, Gunung Pangamun-amun, dan Gunung Juranggrawah.Kawasan hutan yang mengelilingi gunung ini masih sangat asri dan terjaga. Ketika anda melakukan pendakian di Puncak Prau, maka anda akan disambut dengan pemandangan yang menakjubkan, hamparan bunga edelweis bersatu padu dengan bukit-bukit gunduk atau yang terkenal dengan sebutan Bukit Teletubies. Istilah Teletubies ini disematkan bukan karena apa, namun memang kumpulan bukit-bukit (gunduk) kecil di puncak prau ini mirip sekali dengan bukit yang biasa kita liat di film teletubies.
Menikmati pagi dengan pemandangan Bukit Teletubbies, edelweiss, sunrise dan hamparan awan putih.
Keindahan Puncak Prau tak hanya sampai disitu, ketika pagi datang anda akan disambut oleh penampakan sunrise yang begitu indah, matahari akan bangun dari tidurnya dan muncul dengan keanggunan diantara gunung-gunung yang terlihat jelas dari Puncak Prau.
Ya saat terang datang anda bisa melihat kurang lebih enam gunung yang bisa dilihat secara jelas dan dekat. Gunung-gunung itu adalah Sumbing, Sindoro, Merapi, Merbabu dll. Pemandangan lain yaitu hamparan awan putih yang mengelilingi Puncak Prau ini seolah-olah membuat anda sedang berdiri diatas surga.
Pemandangan gunung-gunung berselimut awan di Puncak Prau.
Pendakian ke Puncak Prau sendiri tidak memakan waktu lama jika anda melewati Jalur Patak Banteng. Waktu yang dibutuhkan untuk melalui jalur ini sekitar 2.5 jam. Walaupun waktu tempuhnya relatif cepat, tetapi jalur pendakian tak semudah yang dibayangkan, karena jalur pendakian Patak Banteng ini sangat terjal.
Jalur alternatif lain jika anda ingin melakukan pendakian yaitu bisa melalui Jalur Desa Dieng. Jalur ini relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan Patak Banteng, karena jalur pendakian bisa dibilang landai dan nyaman. Namun waktu tempuh melalui jalur ini sekitar 4 – 5 jam.
Saya sendiri mengambil jalur Patak Banteng saat pendakian kemarin. Kenapa memilih Patak Banteng? karena memang kami tidak berniat untuk camping atau menginap di Puncak Prau. Saya ber-enam bersama rekan-rekan SMA memilih untuk naik ke Puncak Prau pada pagi dini hari pukul 1 pagi.
Di Puncak Prau keindahan pemandangannya tidak bisa saya ungkapkan dengan kata-kata, karena terlalu indah untuk disampaikan melalui tulisan ini. Dari Puncak Prau anda akan bisa melihat Dataran Tinggi Dieng secara keseluruhan, anda akan melihat Telaga Warna dari atas.
Akhirnya sampai dipuncak saya bisa bisa menikmati legenda kemasyuran Puncak Prau itu, akhirnya saya bisa melihat sendiri betapa Tuhan telah memberikan anugerah kepada daerah yang bernama Wonosobo. Tak salah jika mitos tentang Negeri Para Dewa dimana semua Dewa dari seluruh dunia suka berkumpul di Dieng itu memang benar adanya. Itu kenapa dahulu kala nenek moyang kita memulai peradabannya di Indonesia berawal dari daerah yang bernama Dieng.
Tips dan Saran Pendakian ke Puncak Prau
Bagi rekan-rekan yang ingin melakukan pendakian ke Puncak Gunung Prau mungkin bisa menyimak saran-saran saya berikut ini :- Jika fisik anda tidak terlalu fit atau anda adalah orang yang mudah capek, saran saya anda bisa memilih pendakian melalui jalur Desa Dieng.
- Pendakian melalui jalur Patak Banteng memang cepat, tetapi jalur ini sangat terjal dan agak berbahaya jika anda kurang berpengalaman. Saya sendiri butuh waktu 2.5 jam untuk pendakian, dan butuh waktu 3.5 jam untuk turun pendakian, dan baru menyadari ternyata jalur pendakian yang telah saya lewati semalam itu kanan kirinya adalah jurang! ya akhirnya pada saat turun terpaksa saya dan pendaki-pendaki yang lain harus merangkak, karena jika saja anda terpleset dalam tanah yang licin maka bisa wassalam.
- Sewalah alat-alat camping jika anda berniat untuk bermalam di Prau, cuaca yang dingin serta angin yang lumayan kencang akan membuat anda kedinginan jika tidak menggunakan tenda.
- Jangan terlalu berat ketika membawa barang-barang atau beban ke Puncak Prau.
- Gunakan sepatu yang tahan ketika berada di daerah tanah yang licin, sepatu yang tidak mudah bikin selip.
- Bawalah air mineral isi sedang 2 hingga 4 buah.
- Sebelum naik saya sarankan untuk makan terlebih dahulu 2 jam sebelumnya.
- Bawalah kupluk, kaos tangan, kaus kaki dan jaket yang di double.
- Bawalah senter masing-masing, jangan mengandalkan penerangan dari orang lain.
- Bawalah camera untuk mengabadikan moment-moment indah anda di Puncak Prau.