Gunung Slamet dan Fakta Penting yang Harus Kamu Ketahui

Gunung Slamet dan Fakta Penting yang Harus Kamu Ketahui - Gunung Slamet (3.428 meter dpl.) adalah sebuah gunung berapi kerucut yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Slamet terletak di antara 5 kabupaten, yaitu Kabupaten Brebes, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. Gunung Slamet merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah serta kedua tertinggi di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru. Kawah IV merupakan kawah terakhir yang masih aktif sampai sekarang, dan terakhir aktif hingga pada level siaga medio-2009.

Gunung Slamet cukup populer sebagai sasaran pendakian meskipun medannya dikenal sulit. Di kaki gunung ini terletak kawasan wisata Baturraden yang menjadi andalan Kabupaten Banyumas karena hanya berjarak sekitar 15 km dari Purwokerto.


Gunung Slamet dan Fakta Penting yang Harus Kamu Ketahui

Bila anda tinggal di seputar Jawa Tengah, atau Indonesia, atau pencinta gunung atau petualang alam, sebaiknya mengetahui 10 Fakta Gunung Slamet yang Menarik berikut ini:

#1 Gunung Slamet adalah gunung berapi yang cukup aktif di Pulau Jawa. Puncak Gunung Slamet tertinggi adalah 3.425 meter dari permukaan laut. Sekaligus sebagai gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Gunung Semeru (3.676 meter).

#2 Gunung Slamet berdiri tegak di Jawa Tengah, meliputi lima wilayah kabupaten, yaitu Banyumas, Brebes, Purbalingga, Pemalang dan Tegal. Ia adalah gunung tertinggi di Jawa Tengah. Gunung Merapi hanya 2.968 meter, sementara Gunung Merbabu sedikit lebih tinggi yaitu 3.145 meter.
Gunung Slamet Hari Rabu 12 Maret 2014 Mengeluarkan Abu Hitam Pekat
Gunung Slamet Hari Rabu 12 Maret 2014 Mengeluarkan Abu Hitam Pekat

#3 Tipe Gunung Slamet sama seperti gunung-gunung lainnya di Pulau Jawa, yaitu terbentuk karena subduksi Lempeng Indo-Australia pada Lempeng Eurasia di wilayah selatan Pulau Jawa. Retakan pada lempeng tersebut mengakibatkan terbukanya jalur lava ke permukaan bumi.

#4 Gunung Slamet sering kali meletus. Letusan yang tercatat pada sejarah terjadi pada abad ke-19. Sebelumnya jugamengeluarkan erupsi kecil-kecilan. Pada tahun 2009 bulan Mei sampai bulan Juni, Gunung Slamet terus memuntahkan lava pijar. Tahun 1999 juga pernah meletus.

#5 Penamaan Slamet pada gunung ini terjadi pada masa Mataram Islam, yaitu setelah berakhirnya kejayaan Majapahit. Sebelumnya, menurut J Noorduyn, gunung tersebut bernama Gunung Agung (bukan gunung di Bali). Ini berkaitan dengan naskah dalam cerita Bujangga Manik yang berbahasa Sunda.
Jalur Pendakian Bambangan Gunung Slamet Purbalingga
Jalur Pendakian Bambangan Gunung Slamet Purbalingga image cowez.blogspot.com

#6 Gunung Slamet dilingkungi kawasan beberapa jenis hutan, yaitu hutan Montana, hutan Dipterokarp Atas, hutan Dipterokarp Bukit, dan hutan gunung alias hutan Ericaceous.

#7 Ada tiga jalur Pendakian Gunung Slamet yang sering jadi rujukan para pendaki. Yang pertama dan populer  adalah dari arah Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Yang kedua dari arah Kabupaten Pemalang, yaitu Baturraden, Jurangmangu, Gambuhan dan Gunungsari, juga jalur Dhipajaya, yang baru diresmikan tahun 2013 lalu. Jalur ketiga dari wisata air panas Guci, Kabupaten Tegal. Rute terakhir ini cukup terjal, namun pemandangannya paling indah.Wilayah Guci dapat dicapai dari Slawi ke daerah Tuwel lewat Lebaksiu.
Info Pendakian Gunung Slamet Normal
Info Pendakian Gunung Slamet Normal image kompas

#8 Ada dua kesulitan pendakian Gunung Slamet, yaitu air dan kabut. Bagi para pendaki Gunung Slamet disarankan untuk membawa bekal air yang cukup, sebab di sepanjang jalur tidak akan ditemukan sumber air. Sedangkan faktor kabut, di Gunung Slamet kabut sangat gampang berubah moodnya, tiba-tiba mendadak muncul atau berbalik arah, dan kepekatannnya cukup tajam.

#9 Bulan Maret 2014 Gunung Slamet kembali menggeliat, sejak hari Ahad tanggal 2. Tandanya adalah adanya peningkatan aktivitas gempa angin dan gempa hembusan. Periode 8-10 Maret terjadi 441 kali gempa hembusan dan 9 kali gempa vulkanik dangkal. Hari Senin (10/3/2014) statusnya naik menjadi Waspada (level II), dari sebelumnya yang Normal (level I). Ada 19 pendaki yang berhasil dievakuasi pada hari Rabu tersebut, dalam keadaan selamat. Pada level Waspada, Gunung Slamet dilarang dan tertutup bagi pendakian. Warga juga dilarang melakukan berbagai kegiatan pada jarak dua kilometer dari puncak, jarak aman terdekat.

#10 Karena gunung berapi, tentu saja Gunung Slamet menyimpan potensi bahaya. Ada tiga zona potensi bahaya gunung ini, yaitu Kawasan Rawan Bencana (KRB) III, II dan I. KRB III paling rawan, hanya dua kilometer dari puncak,bisa dilanda aliran lava, awan panas, gas beracun, atau lontaran batu pijar serta hujan abu lebat.  KRB II berjarak empat kilo dari puncak, masih berpotensi terpapar aliran gas beracun, lava, dan material berbahaya lainnya. KRB I berjarak delapan (8) kilometer dari puncak, punya potensi dilanda aliran lahar hujan dan hujan abu atau lontaran batu pijar.

Subscribe to receive free email updates: